28 Oktober, 2008

I Saw the Beauty of Rain ...

Bau 'angpo' menyengat bersamaan dengan terdengarnya bunyi rintik hujan. Saya berjalan menuju jendela kamar untuk menikmati bau itu. 'Angpo' adalah istilah yang dipakai orang di daerah saya untuk mendeskripsikan bau tanah kering terkena air hujan. Hmm .. bau yang menyejukkan .. Percikan air hujan tertiup angin mengenai wajah saya dari balik kaca nako .. rasanya seperti di-therapy oleh alam, sangat lembut dan menenangkan.

Tapi tak lama kemudian angin berhembus lebih kencang, membawa titik-titik air hujan yang juga mulai menderas kesana-kemari, diikuti guruh yang bersahut-sahutan. Mendadak semua menjadi gusar .. petir menyambar-nyambar, angin seperti berburu dengan waktu, air hujan seakan berlomba-lomba untuk segera menyentuh bumi, menumpah-ruahkan semua yang masih ada di awan, hingga suaranya seperti meledal-ledak mengenai atap rumah, bahkan menciptakan jalur barunya menerobos ke dinding kamar saya, mendadak saya merasa takut dengan hujan sore ini. Saya tutup kaca nako, dan tanpa henti berucap subhanallah karena petir yang terus memecut-mecut.

30 menit berlalu ketika akhirnya hujan baru mulai mereda .. tinggal rintik-rintik hujan menyelesaikan tugasnya .. berikutnya suasana kembali tenang. Begitu cepatnya semua berlalu, sesaat indah, sesaat kemudian tiba-tiba mencekam, lalu tenang kembali. Ini juga yang bisa terjadi dalam hidup kita. Kadang hidup kita berjalan dengan tenteram, kemudian tanpa terduga tiba-tiba saja kita mendapatkan ujian atau bencana, lalu seiring berjalannya waktu, kita akan menemukan kembali ketenangan tersebut.

Saya berjalan keluar untuk menikmati hawa segar selepas hujan. Saya hirup udara sedalam-dalamnya, hingga kesegarannya mengisi rongga paru-paru. Saya lihat tanaman dan bunga-bunga di samping rumah seperti menemukan kesegaran barunya .. alhamdulillah. Lalu saya dongakkan kepala ke langit, dimana matahari berusaha menyembulkan sinarnya diantara awan yang masih bergelayut, hanya sekilas sebelum saya sempat mengabadikannya dengan kamera, saya melihat sebaris pelangi menghiasi awan .. Alhamdulillah .. I saw the beauty of rain ..

7 komentar:

Henny mengatakan...

Memang begitulah hidup ... kita tidak pernah tahu kapan dan bagaimana hidup setelah ini, apa akan turun hujan? mathari bersinar? karena perubahannya cepat sekali ya...
tapi yang penting, jalani hidup ini dengan ikhlas... sepertinya cuman itu kuncinya.. nggak ada yang lain... :P

diajeng any mengatakan...

yup .. 1000 bwat uni yang paling dewasa menyikapi hidup hehe .. perlu berguru nih sama uni ..

ADJIE KOESOEMA mengatakan...

Kalo aku boleh menambahkan, selain ikhlas kita juga perlu bersyukur dalam hidup ini, bersyukur msh bisa melihat indahnya pelangi,msh bisa merasakan harumnya bau tanah terkena hujan bahkan bersyukur msh bisa mendengar sahutan petir yg menyambar di langit.

Anonim mengatakan...

Indah sekali postinganmu, Diajeng. Thanks for sharing the extraordinary moment. Makasih kunjungannya. Terus menulis ya. Yang menikmati ulasan2mu bukan cuma your hubby nun jauh di mata lho.

diajeng any mengatakan...

Iya mba Ratih .. this blog is dedicated to all friends. Jadi gimana mba, kapan bisa mulai belajarnya? (japri ya hehe :)

firman mengatakan...

wah,,bagus bgt tulisannya mbak??
anak sastra ya?hehehe...

diajeng any mengatakan...

iya .. sastra jurusan konstruksi hehe .. terima kasih loh .. jadi tersandung eh tersanjung hehe ..

Posting Komentar